Thursday, 30 September 2010

Pengertian Kelompok

Ada banyak pengertian dalam mendefinisikan kelompok. Salah satunya menurut Johnson & Johnson (1987)( Sarlito, 2005).

Sebuah kelompok adalah dua atau lebih individu yang berinteraksi tatap muka (face to face interaction), yang masing – masing menyadari keanggotaannya dalam kelompok, masing – masing menyadari keberadaan orang lain yang juga anggota kelompok, dan masing – masing menyadari ketergantungan secara positif dalam mencapai tujuan bersama.

Dari pengertian di atas dapat digarisbawahi bahwa kelompok adalah dua atau lebih individu yang mempunyai tujuan yang sama. Contohnya penumpang kereta api jurusan Bogor. Tujuan mereka sama – sama ke Bogor. Meskipun tidak saling mengenal, tetapi mereka telah berinteraksi tatap muka. Mereka menyadari bahwa mereka adalah bagian dari penumpang kereta api jurusan Bogor dan juga menyadari adanya penumpang lain yang berada di sekitarnya untuk sama – sama menuju Bogor. Jadi mereka dapat dikatakan sebagai sebuah kelompok.

Lalu bisakah orang – orang yang mengantri di halte busway dikatakan sebagai sebuah kelompok? Mereka terdiri dari banyak orang, sama – sama mengantri untuk membeli tiket busway. Mereka juga saling berinteraksi tatap muka dan menyadari keberadaan mereka dan orang lain yang juga sedang membeli tiket busway. Namun mereka tidak dapat dikatakan sebagai kelompok, karena mereka tidak memiliki tujuan yang sama. Ada yang ingin ke arah Pasar Minggu, Rambutan, Kemayoran dan lain – lain.

Contoh lainnya lagi, yang dapat dikatakan sebagai kelompok dengan memenuhi kriteria pengetian kelompok menurut Johnson & Johnson diatas yaitu dalam lingkup paling kecil, misalnya sebuah keluarga. Kemudian kelas, kelompok ibu – ibu arisan, penonton bioskop, peserta upacara, jama’ah sholat Jum’at, yayasan, instansi pemerintahan dan banyak lainnya.

Sumber : Sarwono, Sarlito Wirawan. 2005. Psikologi Sosial: Psikologi Kelompok dan Psikologi Terapan. Jakarta: Balai Pustaka

No comments:

Post a Comment